Indonesia dikenal memiliki banyak tempat pariwisata yang indah dan eskotis. Baik wisata alamnya, wisata budaya, bahkan wisata sejarahnya yang beredar luas di seluruh daerah Indonesia, yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
Peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat sekarang ini merupakan bukti nyata adanya kehidupan sejarah Indonesia, terutama delapan wisata sejarah di Papua yang sampai sekarang masih mampu kita lihat dan saksikan.
1. Situs Purbakala Kokas
Situs Purbakala Kokas ini terletak di desa Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Dilokasi ini dapat ditemukan bermacam cap tangan yang berwarna merah tergambar dinding-dinding batu di gua dan tebing yang terletak di pinggir laut. Obyek Wisata Sejarah ini dikenal menjadi Situs Purbakala Kokas atau penduduk setempat menyebutnya Situs Purbakala Tapurarang.
Karena warna merah kepada lukisan cap tangan di tebing tersebut menyerupai warna darah manusia. Masyarakat setempat pula biasa menyebut Tapurarang menjadi lukisan cap tangan darah.
Untuk mencapai Situs Purbakala Kokas, Dari terminal Fakfak, Anda harus menempuh perjalanan darat menuju Kokas sejauh 50 kilmeter dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Biaya untuk menuju kesana hanya sebesar Rp 25.000 per orang, sekali jalan. Sesampainya di Kokas, perjalanan belum selesai dan dilanjutkan memakai longboat dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Jika air sedang pasang, Anda mampu naik ke tebing & menyaksikan lukisan ini dari dekat. Namun jia air surut keindahan lukisan tebing ini hanya mampu dinikmati dari atas longboat.
2. Wisata Sejarah Perang Dunia II Di Pulau Owi, Papua
Pulau Owi memiliki peran yang sangat strategis dalam Perang Dunia II bagi tentara Sekutu untuk mengalahkan Jepang di daerah Pasifik & Asia Tenggara. Bermodalkah nilai sejarah yang sangat besar inilah, maka tidak berlebihan maka Pulau Owi menjadi titik pokok pariwisata di masa yang akan datang.
Dengan keindahan alam lautnya yang sangat mempesona Pulau Owi ini dikelilingi oleh 3 Taman Laut yakni Padaido, Pulau Rani-Mapia & Pulau Meos Indi. Dengan demikian Pulau Owi merupakan tempat Wisata Sejarah sekaligus menjadi tempat Wisata Budaya di daerah Papua.
3. Wisata Sejarah Pulau Mansinam
Tempat ini bernama Mansinam. Mungkin sebagian dari kita asing dengan nama ini. Namun jangan salah, tempat ini merupakan sebuah tempat yang telah mendunia. Bukan hanya sebab keindahannya, latar sejarah pula menjadikan Mansinam menjadi salah satu tujuan dari wisata religi umat Kristen Protestan di seluruh dunia. Pulau ini merupakan bagian dari daerah Papua Barat. Letaknya sekitar 6 Km dari Manokwari. Untuk mencapai pulau ini hanya membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit memakai speed boat.
DI setiap 5 Februari setiap tahunnya,banyak sekali masyarakat dari penjuru Papua datang ke tempat ini untuk mengadakan semacam perayaan memperingati kedatangan Ottow dan Geissler. Siapakah Ottow dan Geissler itu? Dua orang berkebangsaan Jerman ini tiba di Pulau Mansinam dengan membawa misi penyebaran injil. Namun saat itu, suku yang mendiami Pulau Mansinam bersikap tertutup terhadap orang asing yang datang. Mereka putusasa sampai disini. Mereka terus berjuang dan tak kenal menyerah untuk menyebarkan agama Kristen kepada Suku Numfor, suku inilah yang dulu menempati Pulau Mansinam.
Tidak hanya itu, mereka pula mempelajari bahasa lokal suku setempat kemudian menerjemahkan doa-doa ke dalam bahasa lokal tersebut. Dua rasul bagi Papua ini pula mengajarkan Suku Numfor di Pulau Mansinam baca tulis. Pada walnya suku numfor ini sangatlah sulit untuk hanya sekedar memegang pensil. Namun, kegigihan suku numfor yang didampingi dengan kesabaran Ottow dan Geissler sehingga mampu keluar dari kegelapan menciptakan hal baru sehingga mereka mampu membaca dan menulis. Ottow dan Geissler berusaha mencari solusi dengan menerjemahkan kitab Injil kedalam bahasa melayu supaya mempermudah penyebaran agama kristen.Hal ini pun akhirnya menyebar ke daerah Papua lainnya. Inilah yang menjadi cikal bakal masyarakat Papua lainnya mengenal ilmu pengetahuan.
4. Wisata Sejarah Raja Ampat
Raja Ampat berarti Empat Raja, julukan ini yang berasal dari abad ke 15 yaitu ketika salah satu Sultan Islam dari Tidore menunjuk 4 raja lokal di Waigeo, Batanta, Salawan, dan Misool.Lalu 4 pulau itu menjadi daerah administrative Provinsi Papua Barat dan Waigeo menjadi ibukota Kabupaten Raja Ampat.Peradaban kuno di Raja Ampat dapat ditemukan di beberapa peninggalan sejarah contohnya contohnya lukisan dinding batu di beberapa gua di Pulau Misool.Lukisan dinding batu kuno inidiperkirakan dilukis kepada 2000 tahun yang lalu.
Di kawasan gugusan Misool ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap tangan yang diterakan kepada dinding batu karang. Uniknya, cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan bagian atas laut dan tidak berada di dalam gua. Menurut asumsi, usia cap-cap tangan ini sekitar 50.000 tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia.
Kabupaten ini memperingati Hari Ulang Tahun disetiap tanggal 9 Mei,sekarang merupakan sebuah Kabupaten di Propinsi Papua Barat yang dimekarkan dari Kabupaten Sorong kepada tahun 2003. Jila kita lihat peta Propinsi Papua Barat maka letak Kabupaten ini terletak di kepulauan sebelah barat paruh burung pulau papua. Kabupaten Raja Ampat terdiri dari sekitar 610 pulau yang memiliki panjang total tepi pantai 753 km. Pusat pemerintahan dan sekaligus Ibukota bagi Kabupaten Raja Ampat adalah sebuah kota yang terletak di Pulau Waigeo, yaitu kota Waisai.
5. Wisata Sejarah Ke Kota Tua Pulau Dum
Wisata Pulau Dum atau juga bisa disebut Doom merupakan suatu pulau yang lokasinya dekat kota Sorong di Papua Barat. Pulau ini mempunyai sejarah perjalanan yang panjang dalam peradaban manusia modern sejak dulu dan telah masuk dalam area atau peta Kolonial Belanda sejak abad ke-19. Pulau ini termasuk menjadi wisata sejarah di kawasan Papua dan mempunyai pesona alam yang sangat indah.
Jejak peninggalan sejarah dari Kolonial Belanda & Tentara Jepang pun masih mampu kita lihat di Pulau Doom ini. Dan pagi wisatawan penikmat wisata sejarah, tempat ini sangat mengasyikan, Suasana kolonial Belanda yang terdapat di Pulau ini membuka sebuah fantasi kita untuk ikut tenggelam dalam nuansa zaman dahulu.
6. Wisata Sejarah Merauke
Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua.
Jika di sebelah Timur Merauke berbatasan dengan Papua new guinea, maka di Utara berbatasn dengan Kabupaten Boven Digul dan Kabupaten Mappi.Di bagian Baratnya berbatasan dengan Kabupaten Asmat dan di bagian Selatan terbentang Laut Arafura.
Dengan luas daerah 45.071 kilometer persegi, Kabupaten Merauke memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Sementara pariwisata & budaya merupakan salah satu potensi yang turut mendukung.
Wisata Sejarah
Beberapa tugu yang dibangun di Merauke serta tempat pengasingan Soekarno-Hatta, menjadi media memperingati suatu peristiwa yang bersejarah & beberapa tugu lainnya contohnya:
Tugu Merauke yang merupakan tugu untuk mengenang peristiwa kedatangan bangsa asing ke Merauke.
Tugu Pepera, Tugu ini dibangun kepada 17 September 1969 untuk memperingati bersatunya daerah Irian Barat (sekarang Papua) ke negara Indonesia.
Tugu Kembaran, Yaitu Tugu Sabang-Merauke, tugu kembaran yang hanya terdapat di Sabang & Merauke. Bentuknya yang sama menggambarkan luas daerah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Di sini pula Anda mampu melihat tempat dimana Presiden & Wakil Presiden pertama Indonesia diasingkan ke penjara bawah tanah oleh kaum muda demi Kemerdekaan Indonesia yang bertempat sekitar 600 km dari Kabupaten Merauke tepatnya di Kabupaten Boven Digoel.
7. Wisata Sejarah Gua Jepang
Siapapun tak mengira, Biak di Kabupaten Biak Numfor ini, menyimpan situs sejarah Perang Dunia II yang sangat mistis. Situs sejarah ini berupa dua buah gua alami yaitu Gua Binsari dan Gua Jepang Lima Kamar. Gua ini punya cerita ngeri mengenai perang antara tentara Jepang dengan tentara Sekutu.
Ternyata Gua Binsari ini memiliki lorong yang tembus sampai Gua Jepang Lima Kamar di tepi pantai yang menghadap ke Samudera Pasifik.
Menurut warga lokal, Binsari berarti perempuan tua. Konon dahulu, ada nenek-nenek di gua ini. Setelah Jepang datang, nenek itu menghilang entah ke mana. Makanya kenapa gua ini dinamakan Gua Binsari.
8.Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Bagi mereka yang mencintai lautan & biota laut, tempat yang indah ini menjadi salah satu tempat wisata di Papua Barat yang wajib dikunjungi. Hal itu sebab Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah taman nasional terluas di seluruh nusantara. Selain itu 89,8% dari taman nasional ini adalah lautan. Berbagai jenis ikan mampu Anda jumpai, termasuk ikan yang tergolong langka & susah untuk ditemukan. Binatang lain yang pula langka contohnya penyu, duyung, paus, lumba-lumba sampai hiu pula terdapat di sana. Ada pula gua alam di dalam air & berbagai tempat bersejarah lain di taman nasional tersebut.