Kota Tua Jakarta merupakan salah satu tempat wisata yang populer di kalangan wisatawan selain Monas,Taman Mini Indonesai Indah dan Ancol. Buat kalian yang belum pernah mengunjungi kawasan kota tua Jakarta ini pasti bertanya-tanya ada apa saja kah di kuta tua? Kota Tua menjadi daya tarik para wisatawan karena bangunnannya yang indentik dengan peninggalan Belanda yang masih bisa di nikmati dan di jaga dengan baik sampai sekarang.Dengan datang ke tempat ini kalian bisa meliahat bagai mana keadaan di masa lalu.
Di Kota tua juga kita bisa berfoto-foto berlatar gedung kuno sampai museum yang tampak indah dan cantik penuh dengan kesan jadul.Apalagi ketika sore hari pasti akan lebih menarik untuk berfoto dengan angle yang bagus dan berbeda. Pada Kesempatan kali ini Wisatajakarta.co.id ingin membuat list tentang tempat wisata di kawasan kota tua :
5 Tempat Wisata di Kota Tua Jakarta yang wajib di Kunjungi :
Museum Fatahillah
Salah satu obyek wisata yang menarik di Kota Tua Jakarta salah satunya Museum Fatahillah. Museum Fatahillah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kota Tua Jakarta dan juga sebagai salah satu saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia saat meraih kemerdekaan. Sebelum dinamakan Fatahillah, museum ini dulunya diberi nama Museum Batavia. Pada saat VOC menjajah ke indonesia tempat in di jadikan ruang pengendali, bali kota, dan penjara bawah tanah.di dalam museum ini juga masih banyak barang peninggalan Belanda yang masih tersimpan dengan baik.Museum Fatahillah mempunyai 3 lantai:
Lantai bawah. Di lantai bawah ada berbagai macam barang peninggalan VOC misalnya saja patung, keramik yang dibuat menjadi kerajinan seperti prasasti, gerabah dan berbagai macam penemuan berwujud bebatuan yang ditemukan oleh arkeolog. Ada juga barang peninggalan kerajinan dari suku Betawi asli misalnya saja dapur dengan karakteristik khas Suku Betawi saat tempo dulu.
Lantai Dua. Di lantai dua ada benda bersejarah seperti perabotan peninggalan para bangsa Belanda misalnya saja artinya loka tidur dengan desain Belanda, lukisan Belanda dan arsitektur Belanda berupa jendela besar yang menghadap ke bagian alun-alun. Katanya jendela besar ini menghadap alun-alun sebab lewat jendela inilah orang-orang jaman dulu bisa melihat eksekusi mati yang diberikan oleh para tahanan. Tahanan itu diberikan eksekusi mati di tengah-tengah alun-alun.
Ruang bawah tanah. Bagian yang tidak kalah penting dikala ada di museum ini artinya bagian ruang bawah tanahnya. Di dalam ruang bawah tanah anda bisa melihat penjara buat para tahanan yang dikala itu berusaha melawan penjajah Belanda. Di ruang bawah tanah ada 5 ruangan sempit, sangat pengap dan ada bandul besi di ruangan itu. Bandul besi itu digunakan sebagai belenggu bagi kaki para tahanan.
Harga tiket masuk : Rp 2.000
Jam opersionalnya : hari Selasa sampai Minggu, jam 9 pagi sampai 3 sore
Alamat : Jalan Taman Fatahillah No.1, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110
Toko Merah
Selanjutnya tempat wisata di kota tua jakarta yang menarik yaitu Toko Merah. Dinamakan Toko Merah dikarenakan semua desain yang ada di toko ini berwarna merah. Sebelum menjadi toko merah, dulunya tempat ini merupakan rumah menurut seorang petinggi VOC dimana petinggi itu memutuskan untuk membunuh orang China yang ada di Batavia atau Jakarta. Setelah itu rumah tersebut berubah fungsi menjadi toko merah yang dihuni oleh orang Tionghoa. Toko itu dibangun pada tahun 1851 dan saat ini usianya sudah hampir tiga abad lamanya.
Dinding Toko Merah berwarna merah, arsitektur yang ada disini pun mengambil arsitektur Tionghoa yang identik dengan warna merah. Letak Toko Merah yang ada di depan sungai menjadi saksi adanya pembantaian berdarah yang mengorbankan puluhan ribu nyawa menurut etnis China di zaman penjajahan. Toko Merah pun pernah dijadikan sebagai penyiksaan gadis pada jaman panjajahan. Meski dijadikan sebagai tempat bersejarah tetapi Toko Merah ini juga terkesan sebagai tempat yang angker. Untuk bisa masuk ke dalam tempat ini harus memlalui izin yang sangat ketat dan tidak terbuka untuk kalangan umum jadi kita hanya bisa menikmati bentuk bangunan dari luar saja.
Alamat : Jl. Kali Besar Barat No. 7, Pinang Siang, Tambora, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Cafe Batavia
Selain gedung-gedung kuno dan museum, Kota Tua juga sangat terkenal sebagai pusat kuliner lezat di Jakarta dan sekitarnya. Salah satu kawasan kuliner favorit wisatawan adalah Cafe Batavia yang terletak di depan Museum Fatahillah. Alamat lengkapnya berada di Jalan Pintu Besar Utara No.14, RT.7/RW.7, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat.Cafe Batavia berdiri dalam tahun 1993, terletak di dalam sebuah bangunan tua bernuansa kolonial Belanda.
Bangunannya yang unik dan antik begitu menarik perhatian. Ditata dengan sedemikian rupa agar pengunjung yaman.Menunya maupun beragam, dari western food hingga makanan Indonesia pun ada. Seru maupun untuk Berkumpul dengan teman-teman. Menikmati malam dalam suasana klasik di Cafe Batavia menaruh kesan yang romantis.Tak heran seandainya saat ini Cafe Batavia menjadi galat satu kawasan nongkrong asik di Jakarta yang hits.
Cafe Batavia ini beroprasi atau buka setiap hari Senin- Jumat pukul 08.00 WIB; 01.00 WIB dini hari. Saat weekend Sabtu dan Minggu cafe beroperasi dari pukul 08.00 WIB sampai 02.00 WIB. Harga makanan dan minuman berkisar Rp. 32.000,- sampai dengan Rp.135.000,- untuk appetizer dan Rp.25.000,- sampai dengan Rp.200.000,- untuk dessert-nya.
Rumah Akar
Rumah Akar adalah sebutan salah satu bangunan di kawasan Kota Tua Jakarta yang menjadi magnet bagi para wisatawan. Sesuai namanya, Rumah Akar memang ditumbuhi oleh pohon serta akarnya yang memenuhi rumah. Bangunan yang awalnya berfungsi sebagai gudang ini, terlihat seperti keajaiban yang sangat tidak biasa.
Memasuki Rumah Akar, Enda akan melihat bangunan tua khas Belanda yang kosong. Sejumlah akar pohon terlihat terperinci di sisi dindingnya. Memasuki ruangan tengah, bahkan terlihat sebuah pohon didalamnya.
Rumah akar ini biasanya dijadikan sebagai tempat prewedding di Jakarta oleh para calon pengantin baru. Dari luar saja, rumah ini sudah sangat menarik untuk dijadikan latar foto. Kabarnya, suasana di dalamnya mirip seperti Angkor Wat, Kamboja.
Bagi yang berminat berkunjung ke tempat ini Harga per jam untuk mengakses Rumah Akar adalah Rp 100.000. Harga bisa berubah sewaktu-waktu lho ya! Usahakan untuk datang sebelum gelap karena cahaya akan sangat minim sekali jikalau sudah sore. Namun, kadang pula bila ada event tertentu rumah ini dibuka secara gratis untuk umum.
Museum Bank Indonesia
Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing bersama Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan bank central untuk negara Indonesia. Pasalnya percetakan mata uang Indonesia dan juga penarikan kembali uang lama pada Indonesia melibatkan Bank Indonesia.
Museum Bank ini sebelum menjadi museum tempat ini dulunya adalah rumah sakit Binnen, tetapi dengan berjalannya waktu beralih fungsi menjadi bank dan di beri nama De Javasche Bank, peralihan fungsi ini terjadi pada tahun 1828.
Setelah kemerdekaan Bangsa Indonesia, untuk mengendalikan moneter dan ekonomi dilakukan di museum ini. Bank ini berpindah tempat dari tahun 1962 pada lokasi dan bangunan yang juga baru.
Saat pengunjung datang kawasan kota tua, pengunjung akan mendapatkan banyak sekali pengetahuan tentang terbentuknya Bank central yang ada pada Indonesia ini. Oleh alasannya itu bagi penyuka sejarah anda harus datang ke tempat ini.
Harga tiket masuk : Tidak di pungut biaya apapun alis Gratis.
Jam Operasional : Selasa sampai Kamis pukul 08.30 sampai 14.30, Jumat pukul 08.30 samapi 11.00, Sabtu-Minggu pukul 09.00 – 16.00.
Alamat : Jalan Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11110
Baca Juga : Tempat Wisata Malam Jakarta yang Menarik Untuk di Kunjungi