Lampung merupakan provinsi yang berada paling selatan di bagian Pulau Sumatera, Indonesia yang beribukota Bandar Lampung. Provinsi Lampung ini mempunyai dua kota dan memiliki tiga belas kabupaten.Kota yang dimaksud itu ialah Kota Bandar Lampung dan Kota Metro.
Lampung memiliki tujuan destinasi wisata yang sangat menarik, diantaranya merupakan Gunung Anak Krakatau. Gunung ini merupakan sebuah pulau vulkanik kecil yang tumbuh di tengah Pulau Sertung (VerlatenEiland) dan Pulau Rakata Kecil (Lang Eiland) ditahun 1928, ditempat ini dulunya merupakan pantai yang memiliki kedalaman sekitar 27 meter.
Kurang lebih sekitar 43 tahun setelah Gunung Krakatau meletus tepatnya di tahun 1927.Munculah Gunung baru,Gunung anak krakatau ini dapat tumbuh dan berkembang sekitar 20 inci per bulan dan setiap tahun bisa lebih tinggi mencapai 20 kaki. Ketinggian Gunung Anak Krakatau sekarang mencapai tinggi sekitar 450 meter.
Gunung Anak Krakatau sebenarnya memang bukan daerah wisata alasannya fungsi utamanya merupakan sebagai cagar alam. Anak Krakatau merupakan harta yang sangat bernilai untuk ilmu pengetahuan alasannya kemunculan gejala gunung berapi berdasarkan alam bahari yang menjadi peristiwa sangatlah langka di mayapada.
Oleh alasannya itu, ekosistem Gunung Anak Krakatau yang saat ini terus berevolusi, dijaga sangat ketat kelestariannya. Bagi Pengunjung diperbolehkan datang ke Gunung Anak Krakatau di empat tujuan, yaitu untuk melakukan penelitian, pendidikan, pengembangan pengetahuan, dan penunjang budi daya.
Kawasan Gunung Anak Krakatau ini mulai menjadi tujuan destinasi bagi wisatawan yang berasal dari Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya alasannya tersedianya penawaran berbagai paket wisata, yang ditawarkan tidak hanya mendaki Gunung Anak Krakatau, tetapi juga dapat melihat keindahan pantai dan surga bawah bahari di pulau-pulau sekitar gunung krakatau, seperti halnya Pulau Sebesi, Pulau Umang, dan juga Lagoon Cabe.
Rute untuk menuju kesana menang sangat mudah yakni bisa lewat Dermaga Canti Kalianda Lampung Selatan. Untuk para wisatawan berdasarkan luar kota, hanya diharapkan waktu satu sampai dua jam untuk mencapai ke dermaga yang terdekat dengan Gunung Anak Krakatau berdasarkan Pelabuhan Bakauheni atau Bandar Udara Raden Inten II, Lampung.
Dari Dermaga Canti, wisatawan akan menyeberang ke Pulau Sebesi, pulau berpenghuni terdekat dengan Gunung Anak Krakatau. Dengan menggunakan perahu sewaan selama dua hari dengan harga Rp3.500.000,pulau tempat gunung ini berada dapat ditempuh selama kurang lebih dua jam dari Pulau Sebesi.
Pulau Sebesi
Pulau Sebesi merupakan salah satu pulau akbar yang berada di Selat Sunda dengan luas sekitar 16 kilometer persegi. Pulau ini dijadikan tempat transit sebelum ke Gunung Anak Krakatau. Disini banyak sekali rumah masyarakat yang dapat menjadi tempat untuk menginap atau homestay. Selain homestay, maupun terdapat penginapan dengan kamar yang muat diisi 8 samapi 10 orang dengan harga Rp.400.000,- per malam ini belum termasuk konsumsi makan dan minuman.
Perlu diketahui, bahwa listrik di pulau ini menggunakan genset dan beroperasi mulai pukul 18.00 – 24.00 WIB. Jadi, pastikan gadget atau kamera Knda terisi penuh dengan membawa kabel roll atau stop hubungan kaki tiga untuk mengisi daya alat-alat elektronik Knda.
Pulau Umang
Pulau Umang tidak jauh berdasarkan Pulau Sebesi. Kurang lebih 15 menit berdasarkan Dermaga Sebesi untuk mencapai pulau ini dengan menyewa kapal seharga Rp100.000. Pulau ini tidak berpenduduk dan sangat kecil, namun pesonanya dapat mempengaruhi semua mata yang memandangnya.
Ada beberapa keistimewaan Pulau Umang, yaitu bebatuan yang menawan yang bisa jadi spot foto, hamparan pasir putih yang halus dan lembut, dan air bahari yang jernih. Untuk kegiatan snorkeling, daerah ini tidak terlalu menarik dan tidak poly menawarkan pemandangan bawah bahari.
Lagoon Cabe
Menikmati keindahan Lagoon Cabe yang berada di Pulau Rakata dapat dilakukan dengan menempuh perjalanan sekitar setengah jam berdasarkan pulau Gunung Anak Krakatau. Sepanjang perjalanan menuju Lagoon Cabe, wisatawan akan melihat kelestarian Pulau Rakata yang terjaga secara alami.
Snorkeling di sekitar Lagoon Cabe menjadi hal yang simpel alasannya di kedalaman kurang berdasarkan 25 meter wisatawan akan melihat terumbu karang dengan aneka ikan hias yang berwarna warni dan sangat jinak. Berfoto di dalam air menjadi hal yang sayang untuk dilewatkan.
Selain itu, di pinggir pantai terlihat deburan ombak menghentak ke pinggir pantai dengan bebatuan berukuran tidak terlalu akbar. Dispot snorkeling, Knda akan terpukau dengan kondisi terumbu karang di daerah Lagoon Cabe yang terawat dengan baik dan memiliki banyak sekali jenis terumbu karang. Jenis ikan di spot ini maupun cukup bervariatif, seperti ikan hias berwarna-warni yang menambah keindahan lagoon ini.
Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau ini memiliki luas sekitar 320 hektar dan pulau yang ada penghuni. Gunung Anak Krakatau termasuk lokasi cagar alam dan juga memiliki luas sekitar 13.605 hektar yang lindungi oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung. Kawasan Krakatau sendiri mulai banyak di lirik alasannya lokasinya yang dekat dan menuguhkan pemandangan yang indah dengan gunung yang ada di Indonesia.
Banyak wisatawan yang ingin menjejakkan kakinya ke Gunung Anak Krakatau dan melihat berdasarkan dekat residu letusan dahsyat Krakatau dan perkembangan Anak Krakatau. Sejak 2011, wisatawan sudah tidak dapat mendaki sampai puncak alasannya aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang masih aktif. Wisatawan hanya diperbolehkan mendaki hingga ketinggian kurang lebih 200 meter yang bisa dijangkau dalam waktu 30 sampai 45 menit hingga pos terakhir pendakian. Saat ada wisatawan yang datang atau berkunjung ,biasanya akan di dampingi oleh petugas BKSDA Lampung, yang bertugas selama satu minggu dan secara bergantian bertugas di pulau ini.
Perlu diketahui bahwa di daerah ini tidak ada air bersih. Bila anda ingin buang hajat kecil atau besar, Anda harus mengambil air laut terlebih dahulu untuk digunakan di kamar mandi ala kadarnya yang berlokasi di belakang pondok tempat petugas BKSDA Lampung atau menggunakan cara lama dengan menggali lubang dan menutupnya segera sesudah selesai.
Untuk kebutuhan minum, petugas BKSDA Lampung membawa air bersih untuk minum yang di stok selama seminggu. Apabila air tadi kurang, petugas biasanya akan mengambil air bersih berdasarkan pulau terdekat seperti mata air di Pulau Sertung atau Pulau Sebesi.Kapal petugas BKSDADi daerah ini, terdapat indera pemantau aktivitas gunung berapi. Alat pendeteksi tadi menggunakan energi solar cell untuk mengirimkan gosip ke Badan Vulkanologi Lampung dan Pusat. Bila terjadi peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, indera pendeteksi ini akan langsung mengirimkan sinyal tadi. Dari pos terakhir Anak Krakatau, wisatawan akan melihat Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang serta Selat Sunda yang menjadi lokasi migrasi fauna bawah bahari ke Samudera Hindia. Pemandangan berdasarkan pos terakhir ini menjadi pengalaman yang sangat berharga.