Istana Siak Sri Inderapura Kepulauan Riau – Aika anda mengunjungi Kepulauan Riau, yang terbesit dipikiran anda pertama kali ialah khas kebudayaan melayunya yang sangat kental. Selain itu, di sini juga akan kita temui masjid-masjid maupun istana yang bernuansa melayu.
Banyak orang mengatakan bahwa Kepulauan Riau ialah sebagai pusat sentra perdagangan di zaman colonial sekaligus pusat kerajaan Islam. Maka tak heran, apabila banyak wisata yang disuguhkan di pulau ini bertemakan Islam.
Istana siak terletak di pusat ibu kota kabupaten siak tepatnya yakni di kota siak sri indrapura. Kabupaten siak sebuah kabupaten yang berbatasan langsung beserta kabupaten pelalawan serta kebupaten bengkalis, dari pusat kota Pekanbaru memerlukan ketika perjalanan sekitar 2 jam, bisa menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat.
Posisi Istana Siak ini sangat strategis, karena dekat beserta sungai siak yang merupakan pusat pelayaran zaman dahulu. Selain bisa di kunjungi memalui jalur darat Knda juga bisa menggunakan speedboat dari pekanbaru jarak tempuh menuju Pelabuhan Kota Siak 2 jam.
Istana Siak Sri Indrapura ini merupakan istana megah sisa dari peninggalan Kesultanan Siak yang merupakan kerajaan penganut kepercayaan Islam terbesar di Riau pada abad ke 16-20 yang lalu. Istana Siak ini mempunyai sebutan nama lain yaitu Istana Asherayah Al Hasyimiyah. Istana yang dibangun tahun 1889 oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaiffudin memiliki bangunan yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Setelah proklamasi kemerdekaan, wilayah Riau disatukan beserta Kesultanan Siak di daratan Sumatera. Kesultanan Siak Sri Inderapura ialah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. Sultan Siak yakni, Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung beserta Republik Indonesia.
Pada masa dimana awal Kesultanan Melayu Melaka, Riau menjadi lokasi pusat kepercayaan agma Islam, setelah itu perkembangan Islam di daerah Siak dijadikan sebagai satu pusat pengembangan dakwah agama Islam.
Hingga sekarang, Istana Siak Sri Inderapura masih berdiri megah serta dijadikan sebagai tempat wisata yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Riau.
Bangunan Ala Eropa Arab Melayu
Aika anda mengunjungi tempat wisata ini, pertama kali anda akan melihat dari luar istana, bangunan yang kokoh bergaya arsitektur perpaduan antara Eropa serta Arab. Selain itu, keindahan taman bunga di istana melengkapi daya tarik Istana Siak Sri Inderapura.
Setelah anda memasuki ruangan dalam istana, anda akan merasakan nuansa kental budaya melayu, beserta para karyawan di sana yang mengenakan pakaian tata cara khas melayu, selain itu hiasan serta dekorasi ruangan yang didominasi beserta budaya melayu membuat anda serasa balik ke zaman pemerintahan dahulu.
Istana Siak terdiri dari dua lantai, di lantai pertama terdapat ruangan untuk menerima tamu, ruang sidang kerajaan, ruang pesta, serta ruangan-ruangan formal lainnya. Sedangkan di lantai dua khusus untuk tempat peristirahat raja serta tamu istana yang menginap pada zaman kerajaan dahulu.
Peralatan istana seperti meja, lampu gantung, karpet, cermin, serta barang-barang peninggalan maupun hadiah Kesultanan Siak lainnya masih terpajang beserta sangat rapih serta megah, walaupun usianya yang sudah cukup lama sejak berpuluh-puluh tahun.
Selain ruangan dalam istana yang mempesona, halaman belakang istana juga sangat indah beserta dihiasi tanaman-tanaman serta rumput serta sebuah kapal yang dibiarkan tergeletak sebagai saksi sejarah perjalan Kesultanan Siak.
Harga Tiket
Untuk dapat menikmati keindahan serta mengabadikan momen-momen berharga di Istana Siak, anda diwajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp. 3000 per orang. Namun, apabila anda memasuki ruangan dalam istana, anda diwajibkan melepaskan alas kaki, demi menjaga keutuhan serta esensi nilai budaya istana tersebut. Karena lantai istana yang terbuat dari granit membutuhkan perawatan ekstra agar tetap terjaga serta tidak mudah rusak, ditambah usia istana yang sudah cukup lama.
Akses Menuju Kota Siak
Karena Kota Siak masih termasuk kota kecil maka tak heran apabila anda berkunjung ke sini jalanan serta lingkungan sekitarnya masih terlihat sepi. Namun, pesona kota ini sangat cocok bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin mengetahui sejarah perkembangan pusat kerajaan Islam.
Untuk menuju ke tempat wisata ini, anda dapat menggunakan kendaraan awam dari Kota Pekanbaru selama kurang lebih dua jam, atau anda bisa juga melewati Kota Pangkalan Kerinci Pelalawan serta menempuh jarak perjalanan kurang lebih satu seteang jam.
Namun, apabila anda ingin berkeliling ke semua Kota Siak, sebaiknya anda menggunakan kendaraan pribadi agar lebih puas menikmati unsur melayu yang terdapat di kota ini.